Rabu, 30 November 2011


<div style="margin: 5px 20px 20px;"><input value="OPEN" style="margin: 0px; padding: 0px; width: 60px; font-size: 12px;" onclick="if (this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName(&#39;div&#39;)[1].getElementsByTagName(&#39;div&#39;)[0].style.display != &#39;&#39;) { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName(&#39;div&#39;)[1].getElementsByTagName(&#39;div&#39;)[0].style.display = &#39;&#39;; this.innerText = &#39;&#39;; this.value = &#39;Tutup&#39;; } else { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName(&#39;div&#39;)[1].getElementsByTagName(&#39;div&#39;)[0].style.display = &#39;none&#39;; this.innerText = &#39;&#39;; this.value = &#39;SMS GRATIS&#39;; }" type="button" /> </div><br /><div class="alt2" style="margin: 0px; padding: 6px; border: 1px inset;"><div style="display:none;"><iframe name="I2" src=http://sms-online.web.id/widget width="250" height="250"> not support </iframe></br><center><a href="http://bit.ly/eY1q7o" target="_blank">FreeSMS</a></div></div></center>

Jumat, 25 November 2011

Antroposfer


ANTROPOSFER
Anthropos : manusia
Sphaira : Lingkungan
Antroposfer adalah Lapisan manusia dan kehidupannya di permukaan bumi.
Dampak Pertumbuhan yang cepat :
1. Kekurangan bahan pangan
2. Berkurangnya kesempatan kerja
3. Berkurangnya kesempatan sekolah
4. Berkurangnya tempat tinggal

Teori Kependudukan
Teori Tomas Robet Malthus
Kemelaratan di sebabkan oleh tidak adanya keseimbangan antara pertambahan penduduk dengan pertambahan bahan makanan.
Pertambahan Pertumbuhan Penduduk
 = deret ukur (1 - 2 - 4 - 8 - 16 dan seterusnya)
Pertambahan Bahan Makanan
= deret hitung(1 - 2 - 3 - 4 - 5 - 6 - 7 dan seterusnya)
Kelemahan Teori Thomas Robert Malthus
Ia tidak yakin akan kemampuan tanah untuk menghasilkan bahan makanan yang lebih cepat
Adanya kemungkinan kemajuan tingkat hidup manusia karena adanya Industrialisasi,transportasi,dan distribusi yang lebih baik
Adanya kemungkinan pengurangan kelahiran dengan cara keluarga berencana (family planning) seperti sekarang ini
Pendekatan Masalah Kependudukan
Penduduk sebagai lapangan untuk memperoleh data
Penduduk sebagai lapangan untuk memperoleh penafsiran perilaku
Penduduk sebagai untuk melakukan aksi sosialA. Penduduk sebagai lapangan untuk memperoleh data
Sensus Penduduk
Registrasi Penduduk
Survei Penduduk
1. Sensus Penduduk
                Kegiatan menghitung jumlah penduduk suatu negara
                 

Teknik melaksanakan sensus penduduk :
De facto
                Menghitung jumlah penduduk menurut tempat tinggal mereka pada saat sensus
De jure
                Menghitung jumlah penduduk menurut tempat tinggal yang tetap.
                 
  Metode Sensus
Metode House Holder
                Pelaksanaan sensus di mana petugas sensus mengirimkan atau mengantar daftar pertanyaan/formulir, kemudian diisi oleh penduduk/kepala keluarga, sesuai pertanyaannya dan kemudian dikembalikan kepada petugas lagi.
Metode Can Vasser
                Pelaksanaan sensus dimana petugas sensus sendiri yang mengisi daftar pertanyaan/formulir, sesuai jawaban yang di peroleh dari penduduk atau keluarga
2. Registrasi Penduduk
                Pencatatan setiap peristiwa yang di alami penduduk misalnya kelahiran,kematian,perkawinan,perceraian,pengangkatan anak dan migrasi.
3. Survei Penduduk
                Kegiatan mengumpulkan data kependudukan dengan batas-batas yang jelas atau wilayah tertentu dan dapat di lakukan kapan saja tanpa ada batasan waktu.
                Contoh
Survei Sosial Ekonomi Sosial (SUSENAS)
Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS)

Komposisi Penduduk
                Pengelompokkan penduduk atas dasar kriteria tertentu. Kriteria yang di jadikan pedoman antara lain umur dan jenis kelamin,pekerjaan,tingkat pendidikan,pendapatan,agama dan kepercayaan, maupun ras dan jenis kesukuannya.
Secara Umum 4 macam Komposisi penduduk
Komposisi penduduk berdasarkan unsur biologi
                Pengelompokkan penduduk berdasarkan ciri-ciri fisik penduduk meliputi menurut umur dan jenis kelamin
2. Komposisi penduduk berdasarkan unsur Sosial
                Pengelompokkan penduduk berdasarkan status sosial meliputi tingkat pendidikan,ras,agama dll.
3. Komposisi penduduk berdasarkan unsur Geografi
                Pengelompokkan penduduk berdasarkan daerah atau lingkungan tempat tinggal di mana penduduk tersebut menetap.contohnya pengelompokkan penduduk menurut desa-kota ,tingkat RT,RW,Kecamatan, atau komposisi penduduk berdasarkan administrasi tertentu
4. Komposisi penduduk berdasarkan unsur Ekonomi
                Pengelompokkan penduduk berdasarkan jenis pekerjaan dan tingkat pendapatan.
Komposisi penduduk Menurut Umur     Dan Jenis Kelamin
a. Pengelompokkan Menurut Umur
                Pengelompokkan menurut umur penduduk pada umumnya di lakukan menurut selisih umur 1 tahun(0,1,2,3,dst) atau lima tahun
                (0-4, 5-9, 10-14, 11-15, dst)
                3 golongan utama pengelompokkan penduduk menurut umur
Golongan Muda (0 - 14 tahun)
Golongan Dewasa (15 - 64)
Golongan Tua (64 tahun keatas)
                Usia Produktif =  Usia seseorang yang masih       mampu bekerja dan menghasilkan sesuatu,         khususnya untuk mencukupi kebutuhan                 hidupnya. Usianya yaitu Golongan Muda (0 - 14   tahun) dan Golongan Dewasa (15 - 64)
                Usia Tidak Produktif =  Usia seseorang yang         belum atau tidak mampu bekerja dan   menghasilkan sesuatu, khususnya untuk                 mencukupi kebutuhan hidupnya. Usianya yaitu     Golongan Tua (64 tahun keatas)



Angka Beban Ketergantungan ( Dependency Ratio)
                Angka yang menunjukkan perbandingan antara banyaknya penduduk yang tidak produktif dengan penduduk yang produktif
 Pengelempokkan Menurut jenis kelamin ( Sex Ratio )
Perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dan jumlah penduduk perempuan.



Piramida Penduduk
                Bentuk diagram yang menggambarkan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin
Piramida Penduduk Ekspansif
                Piramida yang menggambarkan keadaan penduduk yang sedang mengalami pertumbuhan sangat pesat. Piramida penduduk muda  terjadi karena tingkat kelahiran yang tinggi di bandingkan tingkat kematian penduduk dan  terjadi di Negara-Negara berkembang seperti Indonesia,India,Brazil,Argentina.
2. Piramida Statisioner
Piramida yang menggambarkan yang menggambarkan keadaan penduduk yang mengalami pertumbuhan relatif stabil atau tingkat kelahiran dan tingkat kematian yang seimbang. Terjadi di negara negara maju seperti Amerika Serikat dan Inggris.
3. Piramida Penduduk Konstriktif
                Piramida yang menggambarkan yang menggambarkan keadaan penduduk yang cenderung mengalami penurunan atau tingkat kelahiran yang lebih rendah di bandingkan dengan tingkat kematian . Terjadi di negara negara Jerman,Belgia dan Swedia.
Pertumbuhan Penduduk
Bertambahnya atau berkurangnya jumlah penduduk dalam suatu wilayah.
3 Klasifikasi Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk termasuk cepat = bila pertumbuhan 2 % lebih dari jumlah penduduk tiap tahun
Pertumbuhan penduduk termasuk sedang = bila pertumbuhan itu antara 1% - 2 %
Pertumbuhan penduduk termasuk lambat = bila pertumbuhan itu antara 1% atau kurang
4 komponen yang mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk
1. kelahiran (Natalitas)
2. Kematian (Mortalitas)
3. Imigrasi(Masuk)
4. Emigrasi (Keluar)

Berbagai hal yang menyangkut penduduk atau hal-hal yang berhubungan dengan penduduk diistilahka  sebagai kependudukan. Ilmu yang khusus mengukur penduduk secara kuantatif adalah demografi. Demografi memberikan uraian atau gambaran statistik tentang susunan, jumlah, dan perkembangan penduduk.
Demografi memusatkan diri pada pengukuran dan analisis pada tiga komponen perubahan penduduk, yaitu kelahiran/ fertilitas, kematian/mortalitas dan perpindahan/migrasi.


Mengukur angka kelahiran
Pengukuran angka kelahiran dibedakan atas angka kelahiran kasar, umum, dan menurut kelompok umur.

1.Angka kelairan kasar( Crude Birth Rate/CBR)
Angka kelahiran kasar yakni jumlah kelahiran per 1.000 penduduk dalam setahun.
B= Jumlah kelahiran pada tahun tertentu
P= Jumlah penduduk pertengahan tahun

b. Angka Kelahiran Umum
( General Fertility Rate/GFR )
Banyaknya kelahiran tiap 1000 wanita yang berumur 15 - 44 tahun atau 15 – 49 tahun

                                                               










C. Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur ( Age Specific Fertility Rate/ASBR)
Banyaknya kelahiran tiap 1000 wanita pada kelompok umur tertentu
X = umur wanita dalam kelompok tertentu, biasanya dengan interval 5 tahun(15-19,20-24,45-49)
Bx = Jumlah kelahiran dalam kelompok x
Px = banyaknya wanita dalam kelompok umur x
K = konstanta (umumnya 1000)  
                                  


B. Kematian ( Mortalitas)
Kematian adalah perilhal hilangnya nyawa seseorang karena suatu sebab.
Terdapat dua konsep mati, yaitu:
Mati = Hilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup.
Lahir mati = yaitu peristiwa menghilangnya tanda-tanda kehidupan bayi sebelum keluar dari rahim ibunya.

Mengukur angka kematian
Pengukuran angka kematian dibedakan atas angka kematian kasar dan angka kematian menurut umur.

d. Angka Kematian Kasar (Crude Death  Rate/CDR)
Perbandingan antara jumlah penduduk yang meninggal selama 1 tahun dan jumlah penduduk pada pertengahan tahun

Dx = Jumlah kematian pada tahun x
Px = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun x
K = konstanta (Umumnya 1000)

e. Angka kematian menurut kelompok umur (Age Specific Death Rate/ASDR)
Jumlah kematian tiap 1000 penduduk  pada kelompok umur tertentu
X = kelompok umur tertentu dengan interval 5 tahun (0-4,5-9,10-14,...)
Dx = Jumlah kematian kelompok umur x
Px = Jumlah penduduk kelompok umur x
K = konstanta (umumnya 1000)


F. Angka Mobilitas yaitu ratio perbandingan antarpenduduk yang secara lokal terhadap jumlah penduduk per 1.000.


m = angka mobilitas
M=Jumlah Perpindahan
P= Jumlah Penduduk

g. Angka Migrasi Masuk(In Migration/Mi)
Jumlah penduduk pendatang (imigran) tiap 1000 penduduk tempat tujuan selama 1 tahun
Mi = Angka Migrasi Masuk
I = Jumlah Migrasi Masuk
P = Jumlah penduduk daerah tujuan
K = Konstanta(umumnya 1000)








H. Angka Migrasi Keluar (Out Migration/Mo)
Jumlah penduduk keluar dari daerah tempat tinggalnya(emigran) tiap 1000 penduduk selama 1 tahun
Mo = Angka Migrasi Keluar
O = Jumlah Migrasi Keluar
P = Jumlah penduduk daerah Asal
K = Konstanta(umumnya 1000)






i.Angka Migrasi netto(Net Migration/Mn)
Selisih antara jumlah migrasi masuk dan jumlah migrasi keluar tiap 1000 penduduk dalam 1 tahun
Mn = Angka Migrasi Netto
Mi = Jumlah Migrati Masuk
Mo = Jumlah Migrasi keluar
P = Jumlah Penduduk
K = Konstanta ( Umumnya 1000 )


J. Angka migrasi bruto
   Angka migrasi bruto, yaitu banyaknya perpindahan penduduk ke dan dari kota x dibagi dengan jumlah penduduk tempat asal dan jumlah tempat tujuan.




Pertumbuhan Penduduk Alami               (Natural Incrase)
Selisih jumlah kelahiran dengan jumlah kematian
                                        T = (L – M)
T = Pertumbuhan Penduduk
L = Jumlah Kelahiran
M = Jumlah Kematian

Pertumbuhan penduduk migrasi
Pertumbuhan penduduk migrasi adalah pertumbuhan penduduk dengan mempertimbangkan faktor masuknya penduduk dan penduduk keluar. Rumusnya
                                                                                TM = (I-E)


Pertumbuhan Penduduk Total
Berbeda dengan pertumbuhan penduduk alami, pertumbuhan penduduk total memperhitungkan  Migrasi(Imigrasi Dan Emigrasi)
                T = (L – M ) + (I – E )
T = Pertumbuhan Penduduk
L = Jumlah Kelahiran
M = jumlah Kematian
I = Jumlah Imigrasi
E = Jumlah emigrasi

L. Proyeksi Penduduk
                Menghitung jumlah penduduk di masa yang akan datang
                Pt = Jumlah penduduk pada tahun akhir
                Po = Jumlah penduduk pada tahun Awal
                r = Laju pertumbuhan penduduk per tahun (dalam %)
                t = Jangka tahun (Umumnya 10)




L. Persebaran Dan Kepadatan Kepadatan Penduduk
                Persebaran atau distribusi Penduduk adalah Bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah atau negara, apakah penduduk tersebut tersebar merata atau tidak
                Kepadatan penduduk merupakan angka yang menunjukkan jumlah  rata-rata penduduk setiap km2  pada suatu wilayah.
                Faktor – faktor  yang mempengaruhi persebaran penduduk suatu wilayah adalah :
                1. Faktor fisiografis
                Penduduk selalu memilih tempat tinggal yang baik, strategis, subur,
                 relief yang baik cukup air dan daerahnya aman
                2.Faktor biologis
                 Tingkat pertumbuhan penduduk di setiap daerah berbeda. Hal ini
                 disebabkan oleh tingkat kelahiran, kematian dan angka perkawinan
                3.Faktor kebudayaan dan teknologi
                 Daerah yang masyarakatnya maju, pola berfikirnya bagus, dan
                keadaan pembangunan fisiknya maju akan tumbuh lebih cepat
                dibandingkan dengan daerah terbelakang.

Kepadatan penduduk dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

Kepadatan Penduduk Aritmetika,  yaitu jumlah rata-rata penduduk setiap km2
Kepadatan penduduk agraris, yaitu jumlah rata-rata penduduk petani per satuan luas lahan pertanian.

MASALAH KEPENDUDUKAN DI INDONESIA DAN USAHA MENGATASINYA.
Masalah pertumbuhan penduduk
Data kependudukan dunia mencatat bahwa tahun 2005, jumlah penduduk indonesia menempati urutan ke empat terbanyak di dunia, setelah China, India, Dan Amerika Serikat.

 Tingginya angka pertumbuhan penduduk menjadi permasalahan tersendiri, karena:
Belum seimbangnya peningkatan produksi bahan pangan dan hasil pertanian dengan jumlah pertumbuhan penduduk
Belum memadainya jumlah lapangan kerja dibandingkan dengan jumlah angkatan kerja yang ada, sehingga menimbulkan banyak pengangguran
Belum memadainya jumlah berbagai fasilitas sosial, seperti : fasilitas pendidikan, kesehatan, hiburan, dan sebagainya.





Masalah kepadatan dan persebaran penduduk
Masalah yang berkaitan dengan kepadatan penduduk adalah tidak meratanya kepadatan penduduk di tiap daerah atau pulau. Dengan kata lain persebaran penduduk tidak merata dan tidak seimbang.
Selain persebaran penduduk yang tidak merata antara satu pulau dengan pulau lain, ternyata persebaran pedesaan dan perkotaan mengalami masalah.

Persebaran dan tingkat kepadatan penduduk yang tidak merata menimbulkan berbagai masalah, seperti:
Tidak meratanya persebaran tenaga kerja yang berkualitas
Terjadinya kerusakan lingkungan di daerah yang berpenduduk terlalu padat
Tidak meratanya sistem keamanan dan ketahanan di berbagai wilayah
Munculnya kaum tuna wisma atau gelandangan serta permukiman kumuh di daerah perkotaan yang padat
Muncul banyak pengangguran di daerah perkotaan yang padat dan sebaliknya di pedesaan mengalami kekurangan tenaga kerja, terutama untuk menggarap lahan-lahan potensial
Timbulnya kemacetan lalu lintas, kriminalitas, dan berbagai masalah lainnya.
Kualitas Penduduk
Pendidikan
                Faktor-faktor  yang menyebabkan rendahnya tingkat pendidikan di Indonesia
Biaya pendidikan mahal
Tingkat pendapatan penduduk rendah
Kesadaran masyarakat tentang pendidikan terutama di daerah pedesaan masih rendah
Jumlah fasilitas pendidikan masih sedikit
                Upaya-upaya pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia
Menggalakkan program wajib belajar 9 tahun
Memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi tetapi kurang mampu
Meningkatkan pembangunan sarana dan prasana pendidikan
Menggalakan program kelompok belajar (kejar) paket A dan paket B
Meningkatkan Kualitas Guru
2. Kesehatan
                Indikator Kualitas Kesehatan masyarakat
Angka kematian bayi(Infant expentancy rate)
                Menunjukkan jumlah bayi yang meninggal dunia sebelum mencapai usia 1 tahun tiap 1.000 bayi yang lahir hidup
Angka harapan hidup adalah angka yang menunjukkan batas maksimal usia seseorang yang dapat di capai sejak lahir sampai meninggal dunia

Upaya Untuk meningkatkan kualitas kesehatan
Meningkatkan kualitas gizi keluarga
Meningkatkan jumlah dan kualitas tenaga medis
Meningkatkan kualitas lingkungan hidup
Menyediakan prasana kesehatan
Memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat
Melaksanakan imunisasi secara gratis
Usaha mengatasi berbagai masalah kependudukan di Indonesia
Jika tidak segera diatasi, semakin hari permasalahan kependudukan di Indonesia akan semakn besar. Oleh karena itu, berbagai usaha telah dilakukan oleh pemerintah dari tahun ke tahun.
Mengendalikan pertumbuhan penduduk
Tingginya angka pertumbuhan dipengaruhi oleh tingginya angka kelahiran. Jadi, usaha-usaha yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk dikaitkan dengan reproduksi manusia. Bentuk usahanya, antara lain sebagai berikut :
Menggagalkan program KB, termasuk di dalamnya meningkatkan kelengkapan sarana prasarana KB.
Membuat undang-undang yang mengatur usia perkawinan (untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan pria 19 tahun)
Mengubah pandangan masyarakat yang keliru bahwa jumlah anak yang banyak selalu berdampak positif.
Menaikkan tingkat pendidikan masyarakat.
Menanamkan pendidikan tentang kependudukan sejak dini melalui sekolah.
Mengatasi kepadatan penduduk dan persebaran yang tidak merata
Dalam usaha mengatasi kepadatan dan persebaran penduduk  yang tidak merata dilakukan bebarapa hal seperti :
Melakukan pemerataan pembangunan untuk tiap daerah.
Memacu minat masyarakat untuk mengelola wilayah-wilayah yang masih tertinggal.
Mengembalikan para tunawisma dan tunakarya dari kota-kota besar kedaerah asalnya.
Memperluas kesempatan kerja.
Meningkatkan kualitas penduduk
Untu meningkatkan kualitas penduduk dilakukan berbagai usaha untuk menaikkan tingkat pendidikan, kesehatan, dan pendapatan.
Menaikkan tingkat pendidikan
Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan.
Memberikan beasiswa bagi siswa berprestasi, terutama bagi yang kurang mampu.
Mencanangkan program orang tua asuh
Membangun perpustakaan hingga ke pelosok-pelosok desa.
Menaikkan tingkat kesehatan
Meningkatkan jumlah tenaga medis seimbang dengan jumlah penduduk dan pertumbuhannya.
Menambah jumlah sarana dan prasarana kesehatan.
Memperbaiki pelayanan pemeliharaan kesehatan ibu dan anak terutama gizi bagi ibu hamil dan imunisasi anak melalui BKIA atau posyandu.
Menggalakkan usaha kesehatan sekolah (UKS) dari SD, SMP, hingga SMA.
Melakukan pencegahan dan pemberantasan berbagai penyakit menular.
Menaikkan tingkat pendapatan
Beberapa usaha pemerintah untuk menaikkan tingkat pendapatan penduduk adalah. :
Membuka lapangan kerja baru serta memperluas lapangan kerja.
Menerapkan sistem upah minimum untuk tiap daerah sesuai dengan biaya hidup yang harus dipenuhi.
Mengusahakan terpenuhinya jaminan sosial tenaga kerja oleh perusahaan.
Merangsang kemauan berwiraswasta.